Kamis, 15 Desember 2016

Maksimalkan Potensi Indonesia


 Good afternoon folks! Di siang yang agak mendung ini ( 15/12/16), aku ingin mengulas sedikit tentang APBD di negara kita tercinta Indonesia. Bicara tentang ekonomi Indonesia mungkin di benak anda, Indonesia adalah negara yang miskin dan banyak hutang. Ngapain juga ngurusin APBN?! Eittss... Santai Sob! APBN adalah proses kegiatan ekonomi negara yang wajib kita pahami guys! Jangan bilang kamu generasi bangsa jika tidak memahami proses keuangan negara ini berlangsung. Berikut ulasannya guys!

   
   Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA. Tentu saja kalian telah mengenal kegiatan ekspor negara kita. Negara kita banyak mengekspor bahan pertanian, perkebunan dan hasil alam lainnya. Namun, kegiatan ekspor tersebut masih dikelola dalam bentuk mentah. Sehingga, nilai jual yang didapatkan masih kecil. Apalagi, nilai rupiah saat ini masih jauh tertinggal oleh dollar. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus cerdas dalam menginovasi produk unggulan ekspor negeri kita. Dalam upaya menenggembleng karya inovatif, tentu saja pemerintah harus turut membantu generasi bangsa dalam memberikan fasilitas bidang pendidikan. APBN negara indonesia tercatat 20% dana belanja negara digunakan untuk perkembangan pendidikan di Indonesia. Sehingga dana alokasi untuk pendidikan dari data APBN tersisa 1.697,04 Triliun. Menurutku, dana tahun 2016 senilai 424.26 Triliun belum cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan di Indonesia, mengingat masih banyak  sekolah di Desa terpencil yang masih belum tersentuh bantuan pemerintah. Menurutku, pemerintah perlu menomorsatukan pendidikan untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga, pemerintah dapat menambah 2-3% dana APBN untuk pendidikan di daerah terpencil. ( 8 - 12 Triliun )


      Selain itu, untuk membantu pemerintah dalam mengatasi  kehidupan ekonomi Indonesia, dimana hutang negara ( 2.600 T ) , dana belanja ( 2.121,3 T) lebih besar dari dana pendapatan ( 1.848,1 T ), perlu adanya konstribusi masyarakat dalam menghemat perbelanjaan negara. Salah satunya adalah mengurangi kendaraan bersubsidi. Cara paling sederhana yang dapat dilakukan masyarakat dan pemerintah untuk menyelesaikan problematika tersebut adalah memprioritaskan keberadaan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Di benakku, ada satu hal yang mungkin dapat dilakukan  pemerintah berkaitan dengan hal ini, yaitu sistem "keringat ganda". Sistem ini menurut saya dapat mengurangi perbelanjaan negara hingga 20%. Namun, cara ini mungkin agak menyebalkan untuk dilakukan masyarakat Indonesia. Sistem yang aku maksud ini adalah keadaan dimana masyarakat Indonesia perlu mengefisiensikan sepeda gunung untuk berkatifitas sehari-hari. Dari penelitianku sendiri, masyarakat Indonesia 70% bersekolah maupun bekerja di kota mereka masing masing. Jarak rumah dan tempat mereka bekerja atau bersekolah tidaklah jauh. Tentu, dengan terlanjur banyaknya kendaraan otomotif yang mudah dan murah untuk didapat, masyarakat Indonesia tidak mau ambil pusing untuk menuju lokasi yang mereka tempuh. Padahal, jika kita sadar, sepeda gunung adalah solusi paling tepat untuk membantu perekonomian negara. Keunggulan memaksimalkan sepeda gunung: 
1. Mengurangi konsumsi bahan bakar minyak
2. Mengurangi impor kendaraan/ mesin kendaraan dari negara lain yang bernilai mahal
3. Kendaraan umum mudah dijumpai dengan harga standart sesuai ketetapan harga pemerintah.
4. Menciptakan kondisi masyarakat Indonesia sehat.
Jika sistem ini akhirnya dilakukan, pemerintah harus segera membuat kebijakan tentang kendaraan bersubsidi. Kebijakan yang aku pikirkan ini yaitu:
1. Menjual kembali salah satu atau semua kendaraan bersubsidi  disetiap rumah  untuk menghemat BBM
2. Kendaraan yang sudah dijual akan perbaharui ulang oleh pabrik sendiri dan dijual ke negara lain.
3. Kendaraan umum  akan diperbanyak guna mempermudah masyarakat yang bepergian jauh.
4. Wajib menggunakan sepeda gunung untuk berkatifitas jarak dekat.
Cara yang cukup menyebalkan bukan? kita diwajibkan berkering pulang pergi untuk beraktifitas. Namun, jika kita mau sadar, seharusnya sistem ini bisa dilakukan secara bertahap mengingat kondisi minyak di bumi semakin menipis.


    Selain itu, usaha yang dapat dilakukan untuk membantu perekonomian negara adalah dengan memahami dan menerapkan prinsip ekonomi. Pernah aku berpikir bahwa, mengapa Indonesia tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk membayar hutangnya dari negara lain? Bukankah permasalahan akan segera beres? ternyata pikiranku itu salah! Justru, dengan mencetak uang sebanyak-banyaknya nilai rupiah akan merosot jauh seperti kasus pada Pemerintahan Soekarno.Waktu itu, pemerintah belum bisa maksimal memungut pajak dari rakyat, Soekarno pun mengambil kebijakan untuk mencetak uang secara berlebih. Hasilnya tentu inflasi. Semakin banyak uang dicetak, harga barang semakin tinggi. Sampai akhirnya mahasiswa berdemonstrasi yang terkenal dengan sebutan Tritura, yang salah satunya permintaan agar harga-harga diturunkan. Dalam hal inflansi, tentu masyarakat golongan ekonomi atas harus ikut berpartisipasi untuk membantu problem internal negeri yakni kemiskinan (10,86%). Prinsip kemanusiaan di Indonesia harus ditumbuhkan dengan adanya hibah/sedekah. Menurutku, Pemerintah perlu membentuk suatu data penduduk berekonomi atas. Fungsi data tersebut digunakan untuk kegiatan sedekah. Masyarakat golongan atas bisa menabung sehari Rp. 20.000,00 selama setahun sehingga diperoleh Rp. 7.200.000 per tahun tiap orang dalam suatu golongan atas. tentu hal ini akan sangat membantu memaksimalkan APBN negara dalam menanggulangi presentase golongan rakyat ekonomi kebawah.

   Kesimpulannya, pemerintah dan rakyat Indonesia harus mau berkorban dan bekerjasama untuk membangun  ekonomi Indonesia yang stabil. Tentu, ulasan yang aku berikan ini tidak bisa dibilang 100% berhasil. Namun, bila 20-50% bisa dilakukan, hal ini dapat membantu problematika APBN negara.


Sumber:
http://yudhistiracom.blogspot.co.id/
https://www.kaskus.co.id/thread/5216ce351cd719c262000006/mencetak-uang-sebanyak-banyaknya-ini-dia-logikanya/
http://asti-nurcahyani.blogspot.co.id/2013/07/pengaruh-kurs-terhadap-apbn.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_produsen_sepeda_motor
http://www.kemenkeu.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

| Give me the best opinion Dude |