Hidup kian hari serasa makin tidak berarti. Seorang guru pernah berkata "Tulis mimpimu disecarik kertas, doakan setiap hari, dan yakinlah bahwa itu akan terwujud suatu saat nanti", Well. I try so hard, i push my limit. Bahkan tulisan "I want to go to America" yang aku tulis sejak umur 12 tahun tidak pernah terwujud. Yang terjadi adalah kegagalan bertubi-tubi.
Terkadang aku berpikir. AKu sangat berbahagia banyak orang mewujudkan mimpinya karena banyak orang yang support. Seperti orangtua yang membiayai keberhasilan mimpi anaknya. Namun aku?
Setiap hari aku mendoakan orang-orang yang aku kenal, baik yang baik maupun yang jahat padaku. Berjalannya waktu, aku melihat mereka berbahagia, sukses, dan sehat. Kini aku? hidupku serasa tidak berarti.
Adakah orang yang mendoakan namaku? Waktuku terbuang sia-sia untuk memperjuangkan sesuatu yang aku sendiri tidak diperhitungkan, alih-alih untuk kepentingan bersama, demi kemuliaan Tuhan. Tuhan, kalau waktu boleh diputar dan aku boleh terlahir kembali. Ada satu doa yang ingin aku panjatkan, "Tolong, jangan lahirkan aku. Jadikan aku tidak pernah ada sebelum aku diadakan. Biarlah Engkau saja sendiri yang hidup. Supaya cahaya dan kemuliaan-Mu utuh untuk selama-lamanya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
| Give me the best opinion Dude |