Diumur segitu, deritamu sudah banyak. Jikalau itu adalah aku, tentu aku tidak sekuat itu. Angin sepoi mereka dengar, badai sunyi tak mereka hiraukan. Anak kecil manis mungil harus menangis dan menjerit ditengah raungan ratusan singa. Ia lapang dan tak mencari pembenaran. Ia sempat meminta tolong namun yang dianggapnya rekan tidak menggugu. Ia sempat berlari tapi tempat yang ia kira aman ternyata banyak semak berduri.
Pena bercahaya hanyalah rumus yang tak banyak orang pakai. Semakin mendekati pena itu, semakin dia merasa sendiri, sebab banyak orang memilih pena hitam. Kini, dirimu berjalan sendiri di zona kelabu. Engkau marah, engkau bingung. Ratusan bulumu rontok, telingamu berdenging, dan bayang-bayang raungan terkadang masih menyisir.
Engkau bahkan menanyakan padaNya "kapan waktuku lenyap?". Yang kau dapat dari masa lalumu memang tidak menguntungkan dan tak seorangpun menginginkannya. Mungkin saat ini engkau terluka, tapi percayalah, akan datang masamu bercahaya. Sangat menyilaukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
| Give me the best opinion Dude |